Terapi Manual Lymphatic Drainage (MLD) Pre-Bedah (Panduan untuk Pasien sebelum melakukan prosedur bedah)

Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi untuk pasien mengenai apa saja yang perlu diketahui sebelum menjalani terapi MLD pre-bedah, dari pengertian dasar MLD, manfaatnya, hingga persiapan praktis dan apa yang diharapkan selama sesi, panduan ini akan membantu pasien merasa lebih siap dan percaya diri dalam mengoptimalkan proses pemulihan mereka.

Penting untuk diingat bahwa MLD adalah terapi yang sangat spesifik dan harus dilakukan oleh terapis yang terlatih dan bersertifikat. Pengetahuan mendalam tentang anatomi dan fisiologi sistem limfatik sangat penting untuk aplikasi MLD yang aman dan efektif.

Apa Itu Manual Lymphatic Drainage (MLD)?

Manual Lymphatic Drainage (MLD) adalah teknik pijat khusus yang dikembangkan pada tahun 1930-an oleh Dr. Emil Vodder dan istrinya, Estrid Vodder. Berbeda dengan pijat relaksasi atau pijat jaringan dalam, MLD menggunakan gerakan yang sangat lembut, ritmis, dan bertekanan ringan. Gerakan ini dirancang untuk meregangkan kulit dengan sangat halus, menciptakan efek pompa yang merangsang kontraksi pembuluh limfatik dan mendorong aliran cairan limfatik. 

Sistem limfatik adalah "sistem pembuangan" alami tubuh, bertanggung jawab untuk mengelola kelebihan cairan, protein, limbah seluler, dan patogen. Ketika tubuh mengalami trauma, seperti yang terjadi selama operasi, sistem ini bekerja sangat keras. 

Terapi Manual Lymphatic Drainage (MLD) adalah modalitas terapeutik yang lembut namun kuat, dirancang khusus untuk mengoptimalkan fungsi sistem limfatik tubuh sehingga sangat efektif dalam membantu pemulihan pasien baik sebelum (pre-bedah) maupun sesudah (paska-bedah) operasi.

Lebih jauh tentang Manual Lymph Drainage dapat Anda baca di sini 👉MLD

Mengapa MLD Dilakukan Sebelum Bedah (Pre-Bedah)?

Konsep MLD pre-bedah mungkin masih relatif baru bagi sebagian pasien, namun manfaatnya secara ilmiah sangat beralasan. Tujuan utama MLD pre-bedah adalah untuk "mempersiapkan" tubuh untuk menghadapi trauma bedah yang akan datang. Berikut adalah alasan-alasan mengapa MLD pre-bedah sangat direkomendasikan:
  • Mengoptimalkan Sistem Limfatik: Sama seperti seorang atlet mempersiapkan ototnya sebelum pertandingan, MLD mempersiapkan sistem limfatik. Terapi ini meningkatkan kapasitas sistem untuk mengangkut cairan, protein, dan limbah. Saat operasi dilakukan, pembuluh limfatik akan rusak, dan MLD pre-bedah memastikan sistem yang tersisa atau yang akan terbentuk kembali dapat bekerja seefisien mungkin untuk membersihkan sisa-sisa bedah.
  • Mengurangi Pembengkakan yang Sudah Ada: Beberapa pasien mungkin sudah mengalami pembengkakan atau peradangan di area yang akan dioperasi, baik karena kondisi yang mendasari (misalnya, peradangan sendi kronis, tumor) atau akumulasi cairan akibat gaya hidup. MLD pre-bedah membantu mengurangi pembengkakan ini, sehingga area operasi lebih "kering" dan optimal untuk prosedur. Ini juga membantu ahli bedah dalam memvisualisasikan struktur dengan lebih jelas.
  • Mempercepat Penyembuhan Luka: Lingkungan jaringan yang bersih, bebas dari kelebihan cairan dan limbah, adalah kunci untuk penyembuhan luka yang cepat dan efektif. MLD pre-bedah membantu menciptakan lingkungan ini dengan meningkatkan sirkulasi mikro dan drainase interstitial. Sel-sel penyembuh dapat mencapai area yang rusak lebih efisien, dan produk sampingan metabolisme dapat dibuang dengan cepat.
  • Mengurangi Risiko Komplikasi Pasca-Bedah: Pembengkakan yang berlebihan adalah penyebab utama banyak komplikasi pasca-bedah, termasuk:
  • Seroma dan Hematoma: Penumpukan cairan serosa atau darah di bawah kulit. MLD membantu mencegah ini dengan meningkatkan drainase cairan dan darah yang bocor.
  • Infeksi Luka: Lingkungan yang lembab dan kaya protein karena edema adalah tempat berkembang biak yang ideal bagi bakteri. Dengan mengurangi edema, MLD membantu mengurangi risiko infeksi.
  • Jaringan Parut Berlebihan (Fibrosis): Stasis protein dalam cairan limfatik dapat memicu pembentukan jaringan parut yang keras dan kaku. Dengan membuang protein ini, MLD membantu menghasilkan jaringan parut yang lebih lembut dan lebih elastis.
  • Nyeri: Pembengkakan menekan ujung saraf, menyebabkan nyeri. Dengan mengurangi pembengkakan, pasien cenderung mengalami nyeri yang lebih ringan pasca-operasi.
  • Meningkatkan Respons Imun Lokal: Sistem limfatik adalah jalur bagi sel-sel kekebalan tubuh. Dengan meningkatkan aliran limfatik, MLD memastikan sel-sel imun (seperti limfosit dan makrofag) dapat bergerak lebih efisien ke lokasi bedah, membantu melawan potensi infeksi dan membersihkan sel-sel yang rusak.
  • Meningkatkan Kenyamanan dan Kesejahteraan Pasien: Selain manfaat fisik, sesi MLD yang menenangkan dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang sering dialami pasien sebelum operasi. Rasa relaksasi ini dapat meningkatkan kualitas tidur dan mempersiapkan mental pasien untuk proses pemulihan.
Kapan MLD Pre-Bedah Direkomendasikan? (Kasus Bedah Spesifik)

MLD pre-bedah dapat bermanfaat untuk hampir semua jenis operasi, namun sangat direkomendasikan untuk kasus-kasus berikut:
  • Bedah Onkologi (Kanker), terutama dengan Diseksi Kelenjar Getah Bening: Seperti mastektomi dengan pengangkatan kelenjar getah bening aksila, bedah kanker kepala dan leher, atau bedah kanker panggul. MLD pre-bedah membantu mempersiapkan sistem limfatik yang tersisa untuk bekerja lebih keras dan berpotensi mengurangi keparahan limfedema pasca-bedah.
  • Bedah Plastik dan Rekonstruksi (Estetika): MLD pre-bedah sangat bermanfaat dan efektif untuk mengurangi komplikasi seperti pembengkakan awal, memar pada bedah kosmetik atau rekonstruktif, dan mempercepat penyembuhan dengan hasil estetika yang lebih halus.
  • Bedah Ortopedi: Penggantian sendi total (lutut, pinggul), rekonstruksi ligamen (ACL), atau bedah fraktur. MLD membantu mengurangi peradangan yang ada sebelumnya dan mempersiapkan jaringan untuk penyembuhan.
  • Bedah Vaskular: Terutama prosedur yang berkaitan dengan varises atau pembuluh darah lainnya di kaki, di mana pembengkakan sering terjadi.
  • Operasi yang Melibatkan Area Rentan Pembengkakan: Misalnya, operasi pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah.
Siapa yang Melakukan MLD Pre-Bedah? (Pentingnya Terapis Bersertifikat)

Ini adalah poin krusial. MLD bukanlah pijat biasa. MLD harus dilakukan oleh terapis yang memiliki pelatihan khusus dan sertifikasi dalam terapi limfedema dan MLD. Mereka adalah:
  • Fisioterapis dengan Pelatihan Limfedema: Banyak fisioterapis yang memiliki sertifikasi tambahan dalam terapi limfedema komprehensif (Complete Decongestive Therapy/CDT), yang mencakup MLD.
  • Terapis Okupasi dengan Pelatihan Limfedema: Serupa dengan fisioterapis, beberapa terapis okupasi juga memiliki keahlian ini.
  • Perawat Terlatih dengan Pelatihan Limfedema: Beberapa perawat juga mengkhususkan diri dalam bidang ini.
Hindari menerima MLD dari individu yang tidak memiliki sertifikasi yang relevan, meskipun mereka adalah "tukang pijat" profesional. Teknik MLD yang salah dapat memperburuk kondisi atau tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Tanyakan tentang kualifikasi dan sertifikasi terapis Anda.

Apa yang Harus Pasien Persiapkan Sebelum Sesi MLD?

Persiapan untuk sesi MLD pre-bedah relatif sederhana, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
  • Konsultasi Awal: Terapis MLD biasanya akan melakukan konsultasi awal untuk memahami riwayat kesehatan Anda, jenis operasi yang akan dijalani, dan kondisi limfatik Anda saat ini. Jujurlah dan berikan informasi selengkapnya.
  • Informasi Medis: Siapkan daftar obat-obatan yang Anda konsumsi, suplemen, alergi, dan riwayat kondisi medis penting lainnya. Jika ada hasil tes pencitraan (MRI, CT scan) atau laporan bedah dari dokter, bawalah juga.
  • Hidrasi: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum sesi. Minum air yang cukup akan membantu sistem limfatik berfungsi lebih efisien.
  • Pakaian Nyaman: Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman. Anda mungkin perlu membuka bagian tubuh yang akan diterapi, jadi pastikan Anda merasa nyaman.
  • Hindari Losion atau Minyak: Untuk memungkinkan cengkeraman kulit yang tepat oleh terapis, hindari mengoleskan losion atau minyak pada kulit sebelum sesi.
  • Pertanyaan: Siapkan pertanyaan apa pun yang Anda miliki tentang terapi, proses, atau manfaatnya.
Apa yang Diharapkan Selama Sesi MLD?
  • Lingkungan: Sesi biasanya dilakukan di ruang yang tenang dan nyaman.
  • Posisi: Anda akan berbaring di meja pijat, dan terapis akan memposisikan Anda untuk kenyamanan dan aksesibilitas area yang akan diterapi.
  • Teknik yang Lembut: Ingat, MLD sangat lembut. Terapis akan menggunakan sentuhan ringan, ritmis, dan peregangan kulit yang sangat halus. Anda tidak akan merasakan tekanan atau gosokan kuat seperti pada pijat tradisional. Banyak pasien bahkan merasa sangat rileks dan tertidur selama sesi.
  • Durasi: Satu sesi MLD biasanya berlangsung antara 45 hingga 90 menit, tergantung pada area yang diterapi dan kebutuhan individu.
  • Fokus Area: Terapis akan fokus pada area kelenjar getah bening utama (leher, ketiak, selangkangan) untuk "membersihkan" jalur sebelum bekerja pada area yang lebih spesifik yang terkait dengan lokasi bedah Anda.
  • Sensasi: Anda mungkin merasakan sensasi ringan seperti "perut keroncongan" atau peningkatan keinginan untuk buang air kecil setelah sesi, yang merupakan tanda bahwa sistem limfatik aktif bekerja.
Berapa Sesi yang Dibutuhkan dan Kapan Dimulai?

Jumlah sesi MLD pre-bedah bervariasi tergantung pada:
  • Jenis operasi yang akan dilakukan.
  • Kondisi limfatik pasien sebelum operasi.
  • Rekomendasi dari dokter bedah dan terapis MLD.
Umumnya, disarankan untuk melakukan 1 hingga 3 sesi dalam satu hingga dua minggu terakhir sebelum operasi. Beberapa pasien mungkin mendapat manfaat dari sesi yang dimulai lebih awal jika mereka memiliki pembengkakan yang signifikan sebelum operasi. Terapis MLD Anda akan membuat rencana perawatan yang dipersonalisasi setelah evaluasi awal.

Kontraindikasi: Kapan MLD Tidak Boleh Dilakukan?

Meskipun MLD umumnya aman, ada beberapa kondisi di mana terapi ini tidak boleh dilakukan (kontraindikasi absolut) atau harus dilakukan dengan sangat hati-hati (kontraindikasi relatif):
  • Kontraindikasi Absolut (MLD Tidak Boleh Dilakukan):
    • Infeksi Akut: Termasuk selulitis atau erisipelas (infeksi kulit bakteri akut) dan infeksi sistemik lainnya. MLD dapat menyebarkan infeksi.
    • Gagal Jantung Kongestif yang Tidak Terkontrol: MLD dapat meningkatkan beban cairan pada jantung, yang berbahaya bagi pasien dengan kondisi ini.
    • Trombosis Vena Dalam (DVT) Akut: MLD dapat memicu pergerakan bekuan darah, yang berpotensi menyebabkan emboli paru yang fatal.
    • Tumor Ganas yang Tidak Diobati: MLD dapat berpotensi menyebarkan sel kanker. Namun, untuk pasien kanker yang dalam pengobatan aktif atau paliatif, MLD dapat dilakukan dengan izin dan pengawasan dokter onkologi.
  • Kontraindikasi Relatif (Membutuhkan Perhatian Khusus dan Izin Dokter):
    • Hipotiroidisme yang Tidak Terkontrol:
    • Asma Bronkial Akut:
    • Hipotesis Arteri Rendah:
    • Kehamilan: Terutama pada trimester pertama atau kehamilan berisiko tinggi.
    • Penyakit Ginjal Akut:
    • Obat-obatan Tertentu: Misalnya, antikoagulan (pengencer darah) membutuhkan kehati-hatian karena risiko memar.
Sangat penting bagi pasien untuk memberitahukan terapis MLD mereka tentang semua kondisi medis dan obat-obatan yang dikonsumsi. Terapis akan bekerja sama dengan dokter bedah Anda jika diperlukan untuk memastikan keamanan.

Setelah Sesi MLD Pre-Bedah: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Setelah sesi MLD, Anda mungkin merasa sangat rileks. Penting untuk:
  • Tetap Terhidrasi: Lanjutkan minum air yang cukup untuk membantu sistem limfatik terus membersihkan.
  • Hindari Aktivitas Berat: Berikan tubuh Anda waktu untuk merespons terapi.
  • Perhatikan Perubahan: Perhatikan jika ada perubahan pada pembengkakan atau rasa nyeri. Laporkan kepada terapis Anda
Diskusi dengan Dokter Bedah Anda

Sebelum memutuskan untuk menjalani MLD pre-bedah, sangat disarankan untuk mendiskusikannya dengan dokter bedah Anda. Meskipun MLD semakin diakui, tidak semua dokter bedah familiar dengan manfaat spesifik MLD pre-bedah. Anda dapat:
  • Menjelaskan apa itu MLD dan mengapa Anda tertarik untuk melakukannya.
  • Menanyakan apakah dokter Anda melihat adanya kontraindikasi dalam kasus Anda.
  • Meminta rekomendasi terapis MLD jika dokter Anda memiliki daftar.
Kesimpulan

Terapi Manual Lymphatic Drainage (MLD) pre-bedah adalah investasi berharga dalam proses pemulihan Anda. Dengan mempersiapkan sistem limfatik tubuh Anda sebelum operasi, Anda secara aktif berkontribusi pada penyembuhan yang lebih cepat, pengurangan pembengkakan dan nyeri pasca-bedah, serta minimisasi risiko komplikasi. Memahami apa itu MLD, manfaatnya, siapa yang harus melakukannya, dan apa yang diharapkan akan memberdayakan Anda sebagai pasien untuk membuat keputusan yang terinformasi dan proaktif dalam perjalanan menuju pemulihan yang optimal. Jangan ragu untuk bertanya kepada tim medis Anda dan terapis MLD yang berkualifikasi untuk mendapatkan panduan terbaik sesuai dengan kebutuhan individu Anda.

Referensi Tambahan (untuk pemahaman lebih lanjut dan dapat dicari pasien):
  1. International Society of Lymphology (ISL): Seringkali memiliki pernyataan konsensus atau pedoman yang membahas terapi limfedema, termasuk peran MLD. (Cari di situs web resmi ISL)
  2. Lymphology Association of North America (LANA): Organisasi yang memberikan sertifikasi kepada terapis limfedema, dan situs webnya seringkali memiliki sumber daya pendidikan untuk pasien dan profesional. (Cari di situs web resmi LANA)
  3. Vodder School International: Situs resmi sekolah yang didirikan oleh Dr. Emil Vodder, yang merupakan sumber otoritatif untuk prinsip dan praktik MLD. (Cari di situs web resmi Vodder School)
  4. National Lymphedema Network (NLN): Organisasi yang berfokus pada edukasi dan dukungan bagi pasien limfedema, dengan banyak sumber daya tentang MLD. (Cari di situs web resmi NLN)