Axillary Web Syndrome (AWS): Etiologi, Patologi, dan Panduan Perawatan di Rumah

Axillary Web Syndrome (AWS), juga dikenal sebagai cording, adalah kondisi pasca-operasi umum yang terjadi pada pasien yang menjalani pembedahan di area aksila (ketiak), terutama setelah diseksi kelenjar getah bening aksila sebagai bagian dari pengobatan kanker payudara atau melanoma. AWS ditandai dengan adanya satu atau lebih struktur seperti tali yang terasa kencang di sepanjang sisi dalam lengan atas, terkadang meluas hingga ke lengan bawah dan bahkan ke dinding dada lateral. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, keterbatasan gerakan pada bahu dan lengan, serta ketidaknyamanan yang signifikan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas hidup pasien pasca-operasi.

Etiologi Axillary Web Syndrome (AWS)

Meskipun patofisiologi pasti dari AWS masih dalam penelitian, beberapa teori dan faktor risiko telah diidentifikasi sebagai kontributor potensial terhadap perkembangannya:
  • Gangguan pada Sistem Limfatik dan Vena: Teori yang paling banyak diterima adalah bahwa AWS melibatkan gangguan pada pembuluh limfatik dan vena superfisial di area aksila. Diseksi kelenjar getah bening aksila dapat menyebabkan trauma langsung pada pembuluh-pembuluh ini, memicu peradangan, fibrosis (pembentukan jaringan parut berlebihan), dan penyempitan lumen pembuluh. Pembentukan "tali" yang teraba mungkin merupakan hasil dari trombosis (pembentukan bekuan darah) atau limfostasis (stasis cairan limfatik) di dalam pembuluh-pembuluh ini, diikuti oleh fibrosis di sekitarnya.
  • Peradangan Lokal: Proses pembedahan itu sendiri memicu respons peradangan lokal di area aksila. Peradangan ini dapat melibatkan jaringan ikat di sekitar pembuluh limfatik dan vena, yang berkontribusi pada pembentukan jaringan parut dan kontraktur yang dirasakan sebagai tali.
  • Trauma pada Fasia dan Jaringan Ikat: Pembedahan aksila melibatkan manipulasi dan pemotongan jaringan, termasuk fasia (lapisan jaringan ikat) dan struktur pendukung lainnya di area tersebut. Trauma pada jaringan-jaringan ini dapat memicu respons penyembuhan yang abnormal, menghasilkan pembentukan jaringan parut yang membatasi pergerakan dan terasa seperti tali.
  • Posisi Lengan Selama Operasi: Posisi lengan pasien selama prosedur pembedahan, terutama abduksi (menjauhi tubuh) yang berkepanjangan, dapat memberikan tekanan atau tegangan pada pembuluh limfatik dan vena di aksila, berpotensi meningkatkan risiko AWS.
  • Faktor Individu: Beberapa faktor individu mungkin meningkatkan kerentanan terhadap AWS, termasuk:
  • Indeks Massa Tubuh (IMT) yang rendah: Pasien dengan IMT rendah mungkin memiliki jaringan adiposa yang lebih sedikit untuk melindungi pembuluh limfatik dan vena selama pembedahan.
  • Jenis prosedur bedah: Diseksi kelenjar getah bening aksila yang lebih ekstensif tampaknya memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan biopsi kelenjar getah bening sentinel saja.
  • Terapi adjuvan: Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara AWS dan terapi adjuvan tertentu seperti kemoterapi atau terapi radiasi, meskipun hubungan kausalnya belum sepenuhnya dipahami.

Patologi Axillary Web Syndrome (AWS)

Dari sudut pandang patologi, meskipun biopsi jarang dilakukan pada AWS karena sifat klinisnya yang khas, pemahaman tentang proses patologis yang mendasarinya dapat disimpulkan dari penelitian dan observasi klinis:
  • Fibrosis Perivaskular: Diduga kuat bahwa pembentukan "tali" pada AWS melibatkan fibrosis perivaskular, yaitu pembentukan jaringan parut di sekitar pembuluh limfatik dan vena superfisial. Fibrosis ini dapat menyebabkan penebalan dan pengerasan dinding pembuluh, serta penyempitan lumennya.
  • Trombosis dan Limfostasis: Pada beberapa kasus, mungkin terjadi trombosis (pembentukan bekuan darah) di dalam vena atau limfostasis (stasis cairan limfatik) di dalam pembuluh limfatik. Bekuan darah atau cairan limfatik yang stagnan dapat memicu respons inflamasi dan fibrosis di sekitarnya.
  • Kontraktur Jaringan Ikat: Selain fibrosis perivaskular, kontraktur (pemendekan dan pengerasan) jaringan ikat di sekitar aksila dan lengan atas juga dapat berkontribusi pada keterbatasan gerakan dan sensasi "tarikan" yang dirasakan pasien.
  • Inflamasi Kronis Tingkat Rendah: Proses penyembuhan pasca-operasi dapat melibatkan inflamasi kronis tingkat rendah yang berkontribusi pada pembentukan jaringan parut dan perubahan struktural pada jaringan.
  • Keterlibatan Sistem Saraf: Meskipun bukan merupakan fitur patologis utama, nyeri yang terkait dengan AWS mungkin melibatkan iritasi atau kompresi saraf-saraf kecil di area aksila akibat fibrosis atau kontraktur jaringan.

Beberapa anjuran penting untuk perawatan di rumah jika Anda mengalami Axillary Web Syndrome (AWS) setelah operasi:
  • Pentingnya Gerakan dan Latihan Lembut: Meskipun terasa nyeri dan terbatas, sangat penting untuk secara bertahap mengembalikan rentang gerak pada bahu dan lengan yang terkena. Mulailah dengan gerakan-gerakan kecil dan lembut dalam batas kenyamanan Anda. Hindari gerakan yang memaksakan atau menyebabkan nyeri yang tajam. Beberapa latihan awal yang bisa Anda coba meliputi:
  • Ayunan Lengan: Berdiri tegak dengan lengan menggantung di sisi tubuh. Ayunkan lengan yang terkena perlahan ke depan dan ke belakang, lalu ke samping seperti pendulum.
  • Fleksi dan Ekstensi Siku: Tekuk dan luruskan siku secara perlahan.
  • Rotasi Bahu: Dengan siku ditekuk 90 derajat dan menempel pada sisi tubuh, putar lengan bawah ke dalam dan ke luar secara perlahan.
  • Peregangan Bertahap: Setelah gerakan aktif mulai membaik, Anda dapat mulai melakukan peregangan lembut untuk membantu melonggarkan "tali" dan meningkatkan fleksibilitas. Beberapa peregangan yang mungkin bermanfaat meliputi:
  • Peregangan Dinding: Hadap dinding dengan jari-jari tangan yang terkena merambat ke atas dinding sejauh yang Anda bisa tanpa rasa sakit yang berlebihan. Tahan posisi selama beberapa detik, lalu turunkan lengan perlahan.
  • Peregangan di Belakang Tubuh: Kaitkan kedua tangan di belakang punggung dan perlahan luruskan lengan, merasakan peregangan di bahu dan dada.
  • Peregangan Kepala ke Samping: Miringkan kepala perlahan ke arah bahu yang berlawanan dengan lengan yang terkena, merasakan peregangan di sisi leher dan bahu.
  • Terapi Hangat: Aplikasi panas lembab, seperti mandi air hangat atau menggunakan botol air hangat yang dibungkus kain lembab, dapat membantu mengendurkan jaringan dan mengurangi nyeri sebelum melakukan latihan atau peregangan. Hindari panas yang terlalu tinggi yang dapat membakar kulit.
  • Pijatan Lembut: Pijatan lembut di sepanjang "tali" dan area sekitarnya dapat membantu melonggarkan jaringan parut dan meningkatkan sirkulasi. Gunakan gerakan memanjang yang lembut dan hindari tekanan yang berlebihan yang dapat memperburuk nyeri. Anda dapat menggunakan minyak pijat atau lotion untuk mengurangi gesekan.
  • Peran Terapi Manual Lymph Drainage (MLD): MLD adalah teknik pijat lembut dan spesifik yang bertujuan untuk menstimulasi sistem limfatik dan membantu mengurangi pembengkakan serta fibrosis. Terapis MLD yang berpengalaman dapat membantu melonggarkan "tali" AWS secara bertahap dan meningkatkan drainase cairan limfatik di area aksila dan lengan. Pastikan Anda mencari terapis MLD yang memiliki pengalaman dalam menangani pasien pasca-operasi kanker payudara atau melanoma.
  • Penggunaan Pakaian Kompresi (Jika Direkomendasikan): Dalam beberapa kasus, dokter atau terapis Anda mungkin merekomendasikan penggunaan pakaian kompresi pada lengan untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mendukung sirkulasi. Ikuti petunjuk penggunaan pakaian kompresi dengan seksama.
  • Manajemen Nyeri: Jika Anda mengalami nyeri, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pilihan manajemen nyeri yang aman dan efektif. Ini mungkin termasuk obat pereda nyeri yang dijual bebas atau obat resep jika nyeri lebih parah.
  • Postur yang Baik: Perhatikan postur tubuh Anda saat duduk dan berdiri. Hindari posisi yang membungkuk atau menahan lengan pada posisi yang sama dalam waktu lama. Postur yang baik dapat membantu mengurangi tekanan pada area aksila.
  • Hidrasi yang Cukup: Minumlah banyak air untuk membantu menjaga hidrasi jaringan dan mendukung fungsi sistem limfatik.
  • Komunikasi dengan Tim Medis Anda: Sangat penting untuk terus berkomunikasi dengan dokter bedah onkologi, onkolog medis, dan fisioterapis atau terapis limfedema Anda mengenai perkembangan AWS Anda. Laporkan gejala baru atau perubahan pada kondisi Anda. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik dan memantau kemajuan Anda.
  • Kesabaran dan Ketekunan: Pemulihan dari AWS bisa memakan waktu dan membutuhkan kesabaran serta ketekunan dalam melakukan latihan dan perawatan di rumah. Jangan berkecil hati jika kemajuan terasa lambat. Tetaplah konsisten dengan program perawatan Anda.

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis Lebih Lanjut:

Anda harus segera menghubungi tim medis Anda jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:
  • Peningkatan nyeri yang signifikan atau nyeri yang tidak terkontrol dengan obat pereda nyeri.
  • Pembengkakan lengan yang tiba-tiba atau memburuk.
  • Kemerahan, kehangatan, atau tanda-tanda infeksi di sekitar area operasi atau di sepanjang "tali".
  • Demam.
  • Keterbatasan gerakan yang semakin parah meskipun telah melakukan latihan.
  • Perubahan sensasi di lengan atau tangan, seperti mati rasa atau kesemutan.

Kesimpulan

Axillary Web Syndrome (AWS) adalah komplikasi pasca-operasi yang umum namun seringkali mengganggu. Pemahaman tentang etiologi dan patologinya membantu kita dalam merancang strategi perawatan yang efektif. Perawatan di rumah yang aktif, termasuk latihan lembut, peregangan bertahap, dan potensi penggunaan terapi manual lymph drainage, memainkan peran penting dalam memulihkan rentang gerak, mengurangi nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Komunikasi yang baik dengan tim medis dan kesabaran dalam proses pemulihan adalah kunci untuk mengatasi kondisi ini secara efektif. Ingatlah bahwa setiap individu mungkin mengalami AWS secara berbeda, dan rencana perawatan Anda harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda di bawah bimbingan profesional kesehatan.